malam tujuhsatutigabelas

Malam selalu membawa banyak cerita
Malam juga dapat dengan mudah menghapus cerita

Malam ini malam selasa
Pada awalnya sama seperti malam-malam sebelumnya
Malam ini malam ke dua belas saat saya berada di Bandung, setelah hampir satu tahun saya meninggalkan kota penuh kenangan ini
Malam ini malam tujuhsatutigabelas
Pada akhirnya malam ini menggoreskan sebuah sejarah baru lagi bagiku untuk dikenang di masa yang akan datang

Malam ini sama seperti malam di bulan enam
Malam ini sama seperti malam di bulan sembilan

Ketika itu saya terduduk, kepala tertunduk dan tanpa terasa ada titik-titik air menutupi pandangan

Malam ini malam yang sendu, malam yang pilu, malam yang dingin

Malam memang selalu membawa banyak cerita
Namun malam ini adalah malam untukku menghapus banyak cerita

Salam Kenal (sebuah nyanyian rindu untuk teman)

Jajaran Pengajar Muda Angakatan 4 Kabupaten Bima
Jajaran Pengajar Muda Angakatan 4 Kabupaten Bima

Salam kenal…kami BIMA…kami dipertemukan enam bulan yang lalu di Purwakarta…kami disatukan oleh sebuah takdir…tak ada satupun dari kami yang dapat memilih untuk dipilih, tak ada satupun pula dari kami yang mengetahui siapa akan bersama siapa, tak ada satupun dari kami yang tahu dimana kami akan bagaimana. Tapi inilah kami sekarang, dipersatukan dalam sebuah misi mulia.

Kami berjumlah sembilan orang…jumlah yang dianggap baik..karena jumlahnya yang ganjil. Semoga sebaik langkah kami mengabdi. Kami berasal dari beragam daerah dan asal suku, sehingga tidak aneh jika kami memiliki karakter yang berbeda-beda. Kami juga berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda pula, sehingga Alhamdulillah kami memiliki potensi yang besar untuk sebuah tim yang cerdas.Aamiin. Dari awal terbentuknya tim ini, saya memiliki keyakinan yang tinggi bahwa tim ini akan menjadi tim yang seru!!!

Sudah enam bulan kami bersama, memang saya sadari keberjalanannya tidak semulus yang saya harapkan. Perbedaan pandangan, pola pikir, dan karakter menjadi sebab sebuah sandungan-sandungan kecil dalam setiap jalan perjuangan yang kami lalui. Namun, tanpa kita sadari sandungan tersebut sudah membuat kami semakin kuat untuk terus melangkah, setiap luka yang diciptakan dijadikan refleksi untuk perbaikan di masa yang datang. Saya sangat menyadari dinamika akan selalu ada, dimanapun…kapapun akan terjadi, kuncinya ada pada bagaimana kami melaluinya, seberapa dewasa kami harus menyikapinya. Karena dalam kebersamaan kami ada banyak pelajaran kehidupan.

Saya banyak belajar dari teman-teman lainnya, belajar bermain, belajar dewasa, belajar tertawa, belajar menangis, belajar arti toleransi, memaknai kesabaran, menahan ego, banyak lagi pelajaran yang dapat saya petik, asalkan saya mau dan berfikir.

Teman…semoga pertemuan kita tidak hanya sekedar bertemu karena dipaksa untuk bertemu. Semoga pertemuan ini menjadi sebuah rasa bersama untuk sebuah pengabdian yang abadi. Karena saya yakin kita dipertemukan dengan sebuah alasan. Sebuah alasan yang saya kira, hanya Allah dan teman-teman sendiri yang tau jawaban nya…

Selamat kembali mengabi di Dana Mbojo teman…

Can’t wait to see you…tak sabar pula saya menantikan karya teman-teman untuk terus membuat anak-anak Bima tersenyum untuk Indonesia.

Last but not least

Kami adalah:

Budi si penyebar energi positif dari Bengkulu

Slam si tenang yang penuh kehangatan dari Magelang

Dita si gadis ceria, enerjik dan yang punya senyum termanis dari Klaten

Morin si gadis kopo yang punya banyak mimpi

Nani si kecil yang dewasa, cerdas menggagas dari Tasik

Gilar si super duper supel yang punya segudang cerita dari Bekasi

Petra si gadis tangguh dan mandiri dari Semarang

Ical si pemikir ‘iseng’ yang sayang sama anak-anak dari Depok

dan

Koko si penyabar yang penuh dengan ketenangan dari Blitar

Salam rindu dari Bandung 😀