Saya punya teman seperjuangan, namanya Nani Nurhasanah. Untuk menghubungi dia, rasanya sulit sekali, harus menanti waktu petang, ketika nani datang ke sebuah tebing. Tebing sinyal namanya, sebuah tebing harapan Nani untuk menyapa dunia. Karena hanya disanalah sinyal nya berada, sinyal satu bar. Berbeda dengan Nani, desa saya kaya akan sinyal, mau di depan rumah, halaman sekolah, tepi pantai, belakang wc, dalam sumur, sampai blusukkan ke kolong meja pun pasti ketemu sinyal.
Saya dan Nani tinggal di desa yang berbeda, kalau naik motor jaraknya satu setengah jam perjalanan melewati 5 dusun lain, hutan-hutan, sungai dan sabana.
Siang ini di sekolah mendung, enggan rasanya untuk pulang ke rumah, di kelas, saya sendirian bermain dengan laptop. Dengan kuasa Allah tangan ini bergerak membuka sebuah folder foto dalam laptop saya. Folder itu berisi foto-foto saya dan Nani, saat kami ada di Bandung.Tiba-tiba rasa rindu menyeruak dalam dada, iseng, saya ambil hp, saya ketik sms bernada: “kangen nani”, saya kirimkan sms itu ke nomor-nya, walau saya tau sms itu akan sampai entah kapan.
Namun tiba-tiba, jeng jreeeng….sebuah sms report mengabarkan bahwa sms telah sampai di sebrang, di tempatnya nani!. wooow…kaget saya dibuatnya, jarang-jarang hal ini bisa terjadi. Langsung saya telpon nomor nomor yang bersangkutan, apa yang terjadi??
yap..dia memang ada disana. di tebing sinyal sedang menanti kabar. Akhirnya kita mengobrol panjang lebar, melepas rindu. Cerita tentang sekolah masing-masing. Ternyata disana juga sedang mendung, nani menelpon sambil memakai payung, hehe…terdengar pantulan air hujan dari payungnya.
Hahaha siang ini memang agak aneh buat saya tapi tak ada yang namanya sebuah kebetulan, semua ada sebab dan akibatnya, ada Allah yang mengatur, cepat atau lambat…insyaAllah kalau memang jodoh gakan kemana :D. Ya nan? :p.
Labuan Kananga, malam terang bulan, dan deburan ombak yang besar.