sebelas sebelas sebelas

11 11 11

katanya mah hari keramat

tanggal langka

banyak orang yang memanfaatkannya sebagai tanggal hari-hari penting mereka, seperti kelahiran dan hari pernikahan (kalo kematian mah ga bisa milih ya).

nah, saya sebagai orang yang biasa-biasa saja terhadap kekeramatan angka tersebut, hari ini ikut merayakan kelangkaan tanggal sebelas sebelas sebelas. Tentu saja bukan dengan pernikahan apalagi kelahiran….tapi dengan mendatangi kantor pajak. Haaa??? kantor pajak? mo ngapain eceuuu?. Yah tentu saja bikin NPWP!. hahahaha….sudah sejak lama saya seharusnya sudah punya NPWP, namun selalu tertunda karena faktor jauhnya tempat pembuatan NPWP.

Yap, bagi anda warga KOTA, bersyukurlah..karena anda akan dengan mudah membuat kartu NPWP di daerah dago. Tapi sebagai warga kabupaten Bandung, khususnya warga kecamatan SOREANG…sepatutnya punya usaha lebih..karena bila anda ingin membuat kartu NPWP secara mandiri maka anda harus mendatangi KKP di daerah PADALARANG. WOOOOOW…FANTASTIS BUKAAAN!!!! mantabh luar binasa.

Sebenarnya saya bisa dengan mudah membuat NPWP melalui kantor saya saat ini, namun entah mengapa jiwa petualang saya berbisik halus di relung hati. Ingin mencoba buat NPWP sendiri ke padalarang. Hahahaha…sekalian bersilaturahin dengan warga disana.

Akhirnyaaaa….tanggal 11 11 11 lah saya mendapat kesempatan emas ini menuju padalarang untuk membuat NPWP, sebuah kesempatan langka, karena biasanaya saya sangat sibuk sekali mengurusi urusan duniawai (naooon sih) alias kerjaan (jyah sok sibuk padahal alay).

Mengurus NPWP ternyata tidak sulit wahai kawan, hanya bermodal fotokopi KTP, mengisi formulir kita sudah bisa mendapatkan karti beserta NPWP pada hari itu juga. Namun yaaah harus siap-siap mengorbankan waktu lebih untuk duduk berlama-lama di kursi besi tunggu dan pengorbanan perjalanan yang cukup jauuuh. hahaha. Namun sebagai warga negara yang baik dan budiman, apa sih yang ga buat negara ini…ahaha..wuidiih sok hero banget dah si eike. Yap, dengan menunggu beberapa lama, liat sana liat sini, garuk-garuk pantat yang gatel, tiba-tiba TRING…jadilah kartu NPWP yang saya idam-idam kan sejak dulu. Betapa bangganya saya, bisa menjalani kewajiban sebagai warga negara yang budiman. Mhuahahahahahaha……(tertawa mangap tanda bangga).

Setelah mba-mba teler memanggil nama saya dan menyerahkan kartu putih tertuliskan nama saya…oooh sungguh mengkilaaaaap…..makin menarik ketika saya melihat di sudut kanan bawah, bertuliskan: tanggal terdaftar 11-11-2011.

huahahaha…mantaaaaaaaaaabh….saya memang cinta bulan ini…saya cinta negeri ini…dan kartu ini sebagai tanda cinta saya untuk negeri ini. hahahaha.

warga sehat taat PAJAK :p.

semoga dengan adanya kartu ini pun saya bisa berharap suatu saat ada jembatan layang yang melintasi jalan kopo, sehingga kopo tidak macet lagi. aamiin.

(h)AJAR!!!!!

menjadi seorang dosen merupakan sebuah anugerah terindah bagi saya.

mendapatkan kesempatan berbagi ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung merupakan kesempatan luar biasa bagi saya.

dulu sewaktu masih lucu-lucu nya, duduk di bangku kuliah, saya bercita-cita untuk dapat menjadi seseorang yang bisa berbagi ilmu dengan orang banyak, salah satu jalannya adalah dengan menjadi dosen atau guru. Karena berbagi itu menyenangkan, berbagi itu membuat hati menjadi lapang, apalagi ketika yang dibaginya bahagia. Yang menjadi motivasi terbesar saya adalah salah satu hadist Rasulullah yang mengatakan;

Amal seseorang akan terputus tatkala ia meninggal namun ada tiga amal perbuatan di dunia yang terus mengalir walau ia telah meninggal ;amal jariah waktu ia masih hidup,ilmu yang ia ajarkan dan bermanfaat ,anak yang sholeh yang senantiasa mendoakan walau sudah di alam kubur

yap…ilmu yang diajarkan dan bermanfaat adalah salah satunya…luar biasa ya. Ketika kita bisa berbagi dengan siapapun dan itu bermanfaat bagi orang yang dibagi maka amalnya akan terus mengalir.

Hal lain yang jadi motivasi saya untuk terus mengajar saya dapatkan ketika saya sudah benar-benar terjun langsung ke arena belajar-mengajar. Ketika mengajar saya merasakan ilmu saya semakin bertambah terus dan terus. Karena mengajar akan terus membuat kita tidak berhenti belajar. Belajar untuk mengajar dan mengajar untuk belajar.

haha..luar biasa…

semoga saya bisa terus istiqomah di jalan ini

mohon doanya

sekian curhatan saya di malam yang dingin

di bandung selatan

salam semangat dari KOPO!

(H)AJAAAAAR!!!!!!

NOVEMBER RAIN

kenapa ya november dibilang dengan istilah NOVEMBER RAIN?

baiklah saya akan mencoba menganalisis dari beragam sisi kehidupan (naooon sih)

(saat ini penulis seharusnya serius menulis tesis nya, menganalisis apa yang seharusnya dia analisis dalam tesisisnya bukan malah menganalisis yang tidak-tidak seperti ini, tapi yasudahlah..lanjuuuut..hahahaha).

—- kalau di analisis secara klimatologi (jyaaah sok gaya)….

(mungkin) karena ramalan cuaca pada bulan November memang seharusnya penuh dengan turunnya hujan. Angin selatan menghembuskan awan bermuatan air dari kutub selatan (sotoy banget). Waktu SD juga sering banget kan denger istilah musim hujan itu OMA — Oktober sampai Maret, yah tentu saja November menjadi salah satu bagian bulan yang diguyur hujan. ya toh? ya toh?

itulah mengapa november selalu identik dengan hujan.

— kalau dianalisis dari segi fenomena lifestyle (musik dan fashion) — lebih ke musik sih sebenernya

dari segi musik..mmh…pistol dan mawar telah menjawab semuanya…naon maksud deui…

yap… GUN N ROSES sebuah band legendaris dari Amerika…pernah merilis lagu yang berjudul NOVEMBER RAIN…haha..

saya kurang paham latar belakang menagapa band tersebut menciptakan lagi tersebut, tapi yang ingin saya soroti adalah mengenai fenomena sebuah musik yang dapat mempengaruhi gaya hidup manusia. Yap betul sekali, musik dan semua pelaku didalamnya telah banyak memberikan kontribusi terahadap gaya hidup manusia yang hidup, tidak hidup dan akan hidup di sepanjang zaman. Istilah november rain akan terus menggema, walaupun lagu tersebut sudah lama dirilis, istilah tersebut sudah membudaya dikalangan masyarakat banyak. Sedikit banyak pun telah mempengaruhi kehidupannya.

— kalau di analisis dari segi morinologi (ajaran baru)

dikatakan bahwa; bulan november adalah bulan kelahiran orang-orang keren kedunia, oleh karena itu bumi menyambut kedatangan orang-orang tersebut dengan menangis terharu (morin:2011)

hahahaha….analisis terakhir pasti membuat semua orang yang baca pengen nabok orang yang yang nulis ini (FYI, yang nulis lahir di bulan November loh) haha.

yah gapapa…wajar lah…orang keren memang selalu banyak fans yang selalu setia ingin menabok dirinya.

kacaaaau

keur setres kana tesisi

hahahahaha

semoga terhibur

doakan tesis saya lancar ya

saat tulisan ini ditulis——kondisi cuaca di luar jendela sang penulis—-sedang mendung————mungkin sebentar lagi hujan akan turun——-yap———–NOVEMBER RAIN——————–

sudah siapkah masyarakat Indonesia menjadi duta bagi negaranya sendiri?

VISIT INDONESIA

itu yang menjadi label kebanggaan pemerintah dari tahun ketahun. Sebuah label keluaran kementrian kebudayaan dan pariwisata Indonesia. Bangga rasanya saat pertama kali label itu muncul di tahun 2008, saya sebagai salah satu mahasiswa kriya tekstil yang banyak belajar tentang tradisi dan kebudayaan Indonesia, merasa yah…itu benar….datanglah ke Indonesia..negara yang kaya akan budaya dan tradisi nya, negara yang akan memanjakan kalian dengan beragam pemadangan alam yang elok, iklim yang sejuk dan keunikan artefak budayanya. Pantaslah Indonesia untuk dikunjungi.

Namun tiba-tiba pandangan saya sedikit berubah, ada sedikit keraguan terbersit dalam hati, ketika saya menjadi salah satu panitia kongres Internasional yang diadakan oleh kampus saya (khususnya program studi kriya). Saat itu saya bertugas sebagai panitia akomodasi, ditugaskan untuk mengurusi kedatangan dan kepulangan tamu-tamu asing dari berbagai negara yang hadir dalam kongres tersebut. Negara tamu yang hadir terdiri dari sekitar 12 negara, yang terbanyak adalah dari Korea, kemudian ada dari UK, Thailand, Jepang, Filipina, Turki hingga Mesir. Mereka semua adalah akademisi, praktisi jingga mahasiswa yang bergerak di bidang seni, kriya, tradisi, khususnya dunia tekstil.

Yang menarik dari seluruh rangkaian kepanitian adalah ketika saya ditugaskan untuk mengurus akomodasi hotel tamu dari Mesir dan Turki. Tamu mesir, beliau adalah seorang profesor dari salah satu Universitas negeri di Kairo, usianya sudah lanjut, bisa dibilang dia adalah oma bagi kami semua. Tamu Turki, beliau adalah seorang dosen dari salah satu Universitas di Turki Timur.

Pertemuan saya dengan beliau berdua bukanllah satu hal yang baik untuk dikenang, karena pada awal pertemuan kami, di sebuah hotel di dekat kampus saya, di malam hari, saat itu mereka komplain kepada panitia (khususnya saya) karena mereka ingin extand hari disana namun tidak bisa dikarenakan kamar hotel yang sudah penuh hingga akhir pekan, apalagi saat itu adalah pekan wisuda ITB (yaiyalaaah mana bisa). Setelah melakukan lobi panjang dengan banyak pihak, yang penuh dengan onak dan duri serta tangis darah (lebay), akhirnya mereka masih bisa mendapatkan kamar hotel, Alhamdulillah selesai juga satu permasalahan mengenai keinginan mereka tinggal lebih lama lagi di Bandung (detailnya ga usah di ceritain disini, riet pisan soalna). Oke lanjut ke dua tamu tersebut, ternyata ada beberapa curhatan yang mereka layangkan pada kami (panitia), salah satunya adalah kisah si tamu Mesir (sebut saja si Oma Mesir), saat hari pertama kedatangan dia ke Bandung. Si oma bercerita saat itu dia di dorong oleh seseorang tak dikenal di sekitar jalan Dago, saat si oma mau pergi belanja ke sebuah swalayan, jadilah lutut kirinya mengalami cedera, bukan hanya itu, saat kejadian jatuh tersebut tas si oma sempat ditarik dan dompetnya hampiiiir berhasil dicopet seseorang…haduuuuh Continue reading “sudah siapkah masyarakat Indonesia menjadi duta bagi negaranya sendiri?”