Jujur saya belum pernah ngerasain gimana rasanya punya mertua, tapi saya dah punya pengalaman gimana rasanaya “nyolong lidah mertua”.
Yups…Lidah mertua alias sansiviera…..hahaha….
Merupakan sejenis tanaman hias yang yang saat ini mulai digandrungi masyarakat, tanaman ini termasuk jenis monokotil (sok..sok jadi anak biologi), daunnya panjang sejajar, berwarna hijau, mudah tumbuh dan dibudidayakan, selain sebagai tanaman hias, sansiviera atau yang lebih popular di sebut sebagai lidah mertua, juga dapat menyerap racun di udara (wooooo mejiiiiik)…………………..yah begitulah kira-kira profil tanaman satu ini.
Dua minggu terakhir saya diharuskan banyak bergelut dan berkomunikasi dengan tumbuhan yang satu ini..kenapa? kata bang roma…. karena..eh..karena merusak pikiran (halah). Tiada lain dan tiada bukan karena pada semester ini, saya mendapat studio SERAT ALAM (studio v, itu berarti studio penghasbisan). Dimana studio ini mengharuskan setiap mahasiswanya untuk memilih, meneliti dan mengaeksplorasi serat alam yang bisa dijadikan bahan tekstil, sampai situ saja? Oooooo…tentu tidak….setelah serat alam didapat, tahap selanjutanya adalah mewarnai serat tersebut dengan menggunakan pewarna alam (juga), sehingga serat alam yang pada awalnya berwarna biasa menjadi luar biasa….hohoho..untuk selanjutnya di kembangkan kedalam bentuk tekstil yang tidak hanya berasal dari alam , namunmemiliki unsur estetika yang tinggi pula.
Naaaaah……saya (lebih tepatnya KAMI- morin dan nina- karena ini adalah tugas kelompok duaan) memilih sang lidah mertua untuk dijadikan bahan untuk percobaan dan tugas
siang tadi (siang 15 Ramadhan lebih tepatnya), saya dan nina beraksi untuk mencari tambahan serat lidah mertua, sebenarnya kami sudah mendapatkan sebelumnya, dari rumah jeng Nina yang kaya akan tumbuhan lidah mertua, namun siang tadi kami merasa itu belum cukup. Walhasil, dengan gagah berani dan gerakan yang lemah gemulai, kami mencari target sasaran “ladang” lidah mertua yang segaaaaaaaaaaaar dan siap potong.hahahahaha